Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Kapasan manggarasau

Waktu itu, di suatu rumah. Langit malam semakin kelam, semakin larut. Yang ada di rumah ialah Baginda Raja, Baginda Ratu, Aku, Adikku, dan Beti (si kucing manja yang amat lucu) Jam didinding menunjukkan pukul 23:45 sudah menjelang larut malam. Kami berempat bukanlah anggota F4 .Tapi kami sedang menunggu kepulangan sang abang yang sedang keluar rumah bersama teman-teman alumni SMK nya. Semakin lama dan semakin malam. Rintikan hujan jatuh kebumi dan membasahi atap-atap manja rumah kediaman kami. Lalu Baginda Raja mulai angkat bicara. "ini sudah semakin larut, tapi anak sulung kita masih belum pulang, Ratu hatiku, permaisuri, belahan jiwaku, bagaimana kalau kita tidur saja. Cuaca semakin dingin, biarlah tugas berjaga malam ini kita serahkan kepada kurcaci kita" Sang Baginda Ratu pun menjawab, "baiklah Kanda, memang waktu yang tepat untuk segera ke kamar dikala cuaca dingin seperti ini" Aku, yang berada disamping Baginda Raja dan Ratu tanpa harus dijelaskan pun...

Baginda Ratu

Malam kesekian kalinya, sesering kalinya, selarut-larutnya, aku rindu rumah, terutama Mama. Masih dengan ego yang tak ingin kalah, masih dengan hati yang teramat keras, masih dengan tangis yang tertahan, masih dengan suasana yang masih melekat diingatan, masih dengan aroma yang tercium sepanjang hari, masih dengan ingatan akan kamar disuasana pagi siang malam. Ini menangis, hanya saja tertahan, dan amat sakit, sesak didada rasanya. Ini tersedu hanya saja berusaha diam, bungkam agar tak terdengar. Aku ingat aromanya, masih pekat melekat, masih tak terganti, masih terasa,hanya saja seolah hambar. Mama, semoga sehat ragamu, semoga tenang hatimu, semoga dilindungi dirimu, semoga lancar harimu, semoga hari ini ada tawa dibibirmu, masih tersenyum wajahmu, semoga ada tempatmu bercerita, semoga tak lelah hatimu, semoga surga menantimu, aku menyayangimu teramat dalam, aku merindukanmu. Mama, maaf